Analisis kesehatan bank dapat dilakukan melalui metode Camels
Pada dasarnya penilaian terhadap bank dapat dilakukan melalui 6 tahap, antara lain :
- Permodalan (capital)
- Kualitas terhadap asset yang produktif (assets quality)
- Management
- Pendapatan atau earning (berhubungan dengan rentabilitas)
- Likuiditas (berhubungan dengan pemenuhan kewajiban jangka pendek tepat waktu)
- Kepekaan terhadap pasar.
Table dibawah ini merupakan table perhitungan rasio Bank Hagakita triwulan 1 Maret pada tahun 2006-2008 yang diambil dari BI :
Analisis kesehatan Bank Hagakita akan dimulai dari permodala.
- Permodalan
Pada tahun 2006 ke 2007 Bnk Hagakita mengalami peningkatan nilai rasio CAR yaitu dari 11,19 ke 12,5 untuk CAR yang memperhitungkan rasio kredit sedangkan untuk CAR yang memperhitungkan rasio pasar tidak mengalami peningkatan. Bank Hagakita ingin meningkatkan atau memperbaiki nilai CAR maka Bank Hagakita harus mengurangi atau memperkecil komitmen pinjaman yang tidak digunakan, mengurangi jumlah pinjaman yang diberikan sehingga memperkecil resiko, menambah posisi modal dengan cara setoran tunai atau go public dan lain-lain. Aktiva tetap terhadap modal merupakan perdandingan aktiva tetap yang diniliki oleh Bank Hagakita terhadap modal sendiri.
- Asset
Pada laporan keuangan diatas NPL mengalami perubahan, pada tahun 2006 NPL sebesar (2.13) dan pada tahun 2007 NPL mengalami kenaikan sebesar (2.31). Karena NPL ini digunakan untuk mengetahui kualitas assets suatu bank, maka dapat disimpulkan bahwa Bank Hagakita bisa mempertahankan kualitas asset pada tahun 2007.
- Management
Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja, juga dapat dilihat dari pendidikan serta pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang terjadi. Unsur-unsur penilaian dalam kualitas manajemen adalah manajemen permodalan, aktiva, umum, rentabilitas dan likuiditas, yang didasarkan pada jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
- Earning
Indikator yang dipakai adalah dan BO/PO yang digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank, dan NIM yang diperoleh dengan membandingkan pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif.
Rumus : BO/PO = Total beban operasional / total pendapatan operasional
NIM = Pendapatan bunga bersih / rata-rata aktiva produktif
- BOPO
Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pada tahun 2006 rasio BOPO 97.58 namun pada tahun 2008 naik menjadi 95.05, ini membuktikan pengendalian yang kurang baik antara biaya operasional dengan pendapatan operasionalnya karena rasio turun sebesar 2.53.
- NIM
Rasio NIM pada data diatas tahun 2008 mengalami penurunan, sehingga menjadi 6.52 yang pada tahun 2006 menjadi sebesar 5.53 pada tahun 2008. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank.
- Likuiditas
- LDR
LDR atau Loan to Deposit Ratio adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukan deposito berjangka, giro, tabungan dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman nasabahnya. LDR menyatakan sejauh mana bank dapat membayar kembali dalam penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Semakin tinggi LDR menunjukan bahwa semakin rendahnya likuidasi suatu bank. 3 tahun terakhir Bank Hagakita mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup besar.